Ulangan Harian Bab 3
Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?
Oleh:
Dalim, M.Pd
Kepala SMP Harapan Baru Kota Bekasi
Bekasi
(13/12/2023). Adagium “ganti menteri ganti kurikulum” senyatanya sering
terlontar secara sadar atau tidak di kalangan pendidik dan stake holder yang
bersentuhan dengan dunia pendidikan. Sepintas ada benarnya. Tapi bila dicermati,
kebenaran anggapan itu tentunya masih terkesan bias. Lantas, kenapa kurikulum
berubah? Nah, ini menjadi pertanyaan dasarnya.
Pengertian
Kurikulum
Sebelum
kita menjawab pertanyaan dasar di atas, ada baiknya kita memahami pengertian
kurikulum sebagai basis ontologis terlebih dahulu agar kita tidak tersesat
dalam perjalanan usaha memahami jawaban dari pertanyaan dasar tadi.
Dari
sudut etimologi, jelas S. Nasution, dalam Fauzan
Secara
terminologi tentu kita akan dihadapkan oleh begitu banyak definisi kurikulum
yang diberikan oleh para ahli di bidang pendidikan. Dari banyak pengertian atau
definisi yang diberikan oleh Masykur dalam bukunya
Berdasarkan
definis tersebut diketahui bahwa kurikulum itu harus menggambarkan semua
pengalaman siswa yang sedang dan akan dilakukan dikemudian hari, sehingga
setiap siswa memiliki bekal sebagai hasil pengalamannya belajar yang dibutuhkan
ketika mereka sudah lulus dan hidup di tengah-tengah masyarakat. Dengan kata
lain, kurikulum harus mampu memberikan berbagai kompetensi kepada siswa sebagai
modal dasar kelak mereka hidup di alam sebenarnya, yakni masyarakat. Itu
artinya, kurikulum harus didesain sesuai dengan kehidupan masyarakat. Sedangkan
salah satu sifat masyarakat adalah berubah, sebagaimana dinyatakan para
sosiolog seperti Comte, Spencer, Hobhouse, dan lain-lain. Asumsi dasar mereka,
setiap masyarakat mengalami perubahan melalui tahap-tahap tertentu. Dimulai
dari tahap bersahaja untuk kemudian meningkat ke tahap madya dan moder
Mengapa
Kurikulum Sering Berubah
Kembali
kepada adagium di atas, “ganti menteri ganti kurikulum”. Adagium ini dijawab
oleh pakar-pakar kurikulum, bahwa perubahan tersebut tidak terlepas dari peran
politik, dan ini memang suatu kenyataan bahwa pendidikan di tanah air tidak
pernah lepas dari genggaman politik, termasuk dalam hal perubahan kurikulum.
Namun, bila dilihat dari tantangan pendidikan maka selayaknya kurikulum
mengalami perubahan dan perbaruan karena tidak sesuai dengan tuntutan zaman.
Oleh karenanya, pembaharuan kurikulum bukan melulu berkaitan dengan politik,
namun terdapat beberapa indikator yang mengharuskan perubahan kurikulum.
Indikator
dari perubahan kurikulum yang ada di Indonesia ini, disebabkan oleh
1. Teknologi
semakin berkembang pesat saat ini, sehingga hubungan sosial sudah terikat oleh
jaringan sosial. Namun, teknologi yang membawa dampak, baik dari segi positif
maupun negatif, akan berdampak pada kehidupan manusia. Oleh karena itu, salah
satu strategi untuk meminimalisir dampak negatif tersebut, kurikulum harus
lebih maju selangkah dari perkembangan teknologi saat ini.
2. Kurikulum
merupakan inti dari kegiatan pembelajaran siswa. Akan tetapi, setiap perubahan
kurikulum tidak selamanya cocok dengan situasi lingkungan siswa. Oleh karena
itu perang paling penting untuk mengimplementasikan kurikulum adalah
keprofesionalan seorang guru.
3. Setiap
adanya perubahan pada kurikulum maka segala-galanya harus mengalami perubahan
seiring terjadinya perubahan pada kurikulum, seperti bahan ajar, media atau
alat dalam pembelajaran.
4. Kurikulum
berpatokan pada standar global atau regional, berwawasan nasional dan
dilaksanakan secara lokal.
5. Kurikulum
memiliki kesinambungan antara jenjang pendidikan yang satu dengan jenjang
pendidikan selanjutnya.
6. Pengembangan
kurikulum pada dasarnya bukan menjadi otoritas sepenuhnya dari peerintah pusat,
tetapi mensosialisasikan dengan pemerintah daerah.
7.
Kurikulum
harus mengalami perbedaan antara dasar, menengah, dan atas.
8. Kurikulum
harus juga memperhatikan pendidikan yang terjadi di keluarga dan masyarakat.
Kerja sama antara ketiga komponen ini harus menjadi pilar dalam perubahan
kurikulum.
Walhasil,
bila kita kembali kepada pertanyaan dasar yang dilontarkan di awal tulisan ini:
Mengapa kurikulum harus berubah? Tentu jawabnya agar bisa menjadi alat untuk
mempersiapkan siswa dengan bekal berbagai kompetensi sebagai bekal bagi
kehidupan mereka dalam kehidupan nyata/kehidupan bermasyarakat kelak yang terus
berubah. Singkatnya, ketika kehidupan berubah, maka saat itulah kurikulum juga
mesti berubah. Dengan demikian perubahan kurikulum merupakan suatu keniscayaan
karena kehidupan sendiri akan terus berubah. Pada titik ini, kurikulum bersifat
inhern (melekat) dengan kehidupan
manusia dan bagaimana ia membantu manusia memenuhi kebutuhan dalam
kehidupannya.
Daftar
Pustaka
Aslan,
& Wahyudin. (2020). Kurikulum dalam Tantangan Perubahan. Medan:
Bookies Indonesia.
Fauzan. (2017). Kurikulum dan Pembelajaran. Ciputat:
GP Press.
Masykur. (2019). Teori dan Telaah Pengembangan Kurikulum.
Bandar Lampung: Aura Publisher.
Soekanto, S. (2015). Sosiologi Suatu Pengantar Edisi
Revisi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Mohon Bapak/Ibu/Saudara/i berkenan mengisi formulir dengan klik link di bawah ini sebagai umpan balik dalam kegiatan aksi nyata “Menyebarkan Pemahaman tentang Merdeka Belajar”.
Sangat relevan dan informatif. Kurikulum berubah sebenarnya bukan karna ganti menteri tapi juga karena tuntutan dari dunia pendidikan, dimana kita harus beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan zaman apalagi di zaman teknologi seperti sekarang ini. Tentu kurikulum disesuaikan juga dengan zamannya.
BalasHapus